
Pesisir Selatan Pelopor Pembentukan Bigade Pangan di Sumatera Barat
Pesisir Selatan, Juli 2025. BRMP Sumbar, Polbangtan Malang, Dinas Pertanian Kabupaten Pesisir Selatan dan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) setelah beberapa kali pertemuan berkolaborasi membentuk 2 (dua) Brigade Pangan (BP) di Kabupaten Pesisir Selatan, yaitu BP K3B (Kubang, Kapunjan dan Koto Baru) di Kecamatan Bayang dan BP Bintang Utara Tarusan di Kecamatan Koto XI Tarusan.
Pada pendampingan pertama yang dilaksanakan secara simultan tanggal 8 Juli 2025 di BPP Bayang dan BPP Koto XI Tarusan, hadir Ir. Rifda Roswita. M.Si, LO BRMP Sumatera Barat kabupaten Pesisir Selatan dan tim mewakili Kepala BRMP Sumbar yang juga Penanggung Jawab kegiatan Strategis Kementan di Sumatera Barat, Wakil Direktur II Polbangtan Malang, Dr. Andi Warnaen. M.Ikom penanggung jawab pembentukan BP di Kabupaten Pesisir Selatan, Dinas Pertanian Kabupaten Pesisir Selatan yang diwakili Kabid Sarana dan Prasarana Pertanian, Hendro Kurniawan, ST., Koordinator Penyuluh Pertanian Kabupaten Pesisir Selatan, Koordinator BPP, Panyuluh Lapang dan anggota BP.
Disampaikan oleh Rifda pembentukan Brigade Pangan merupakan salah satu program pemerintah dalam pencapaian swasembada dan strategi untuk menarik kaum milenial (Gen Z) dalam berusahatani dengan menerapkan pertanian modern. “BP K3B dan BP Bintang Utara Tarusan adalah BP pelopor di Sumatera Barat yang diharapkan dapat menjadi contoh atau model bagi BP-BP lainnya, tidak hanya di Kabupaten Pesisir Selatan tetapi juga di Sumatera Barat. Para pemuda yang tergabung dalam BP harus memiliki semangat yang tinggi serta banyak ide untuk merencanakan bisnis yang akan dijalankan. Lakukan amanah ini dengan baik dan ikhlas karena kita bekerja untuk menyediakan pangan untuk masyarakat” ucapnya memberikan motivasi kepada para anggota BP.
Sedangkan Andi Warnaen, mengingatkan, Brigade Pangan yang telah terbentuk agar segera melakukan konsolidasi internal, melakukan konsolidasi dengan kelompok tani maupun pemilik lahan, membuat rencana bisnis yang akan dilakukan, serta menyusun proposal. “Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah melakukan identifikasi alsintan tersedia, baik di Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) maupun yang dimiliki swasta”, unggap Andi. Beliau juga menambahkan tentang pentingnya kolaborasi antara kelompok tani dan Brigade Pangan.
Sebelumnya Hendro Kurniawan menyatakan bahwa pada tahun 2025 di Kabupaten Pesisir Selatan akan dibentuk 54 BP yang akan menggarap lahan sawah program Optimasi Lahan seluas 10.800 ha. (Pepi)